ÉOó¡Î0
«!$#
Ç`»uH÷q§9$#
ÉOÏm§9$#
Kajian ilmu Ma’rifat, mengenal diri
(nafsun)
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ
Artinya: Barang siapa yang mengenal dirinya,
maka sesungguhnya ia mengenal Tuhannya (penciptanya)
Kesimpulan yang dinamakan Manusia itu
ialah:
1.
Jasmani (Tubuh kasar) yang dijadikan asal unsur-unsur (zat-zat) yang terdapat di
tanah (Bumi).
2.
Rohani (Nyawa) yang ditiupkan Allah dalam janin (bayi dalam rahim ibu umur 120
hari) yang berasal dari Allah.
3.
Nafsun
(Jiwa) yang berasal dari 3 unsur kekuatan yaitu:
·
Syahwat
·
Ghodob
·
Natikoh
Tiga kekuatan ini dinamakan An
Nafsun (jiwa) adapun sifat-sifat kekuatan yang tersebut diatas sebagai
berikut:
1. Syahwat sifatnya pemalas, merampas, angkara
murka, tidak tahu malu, pengecut (penakut), mendambakan
diri sendiri, kikir, tidak ambil pusing, rakus, tamak
dan sebagainya.
→ Jadi apabila sifat ini menang (berkuasa) di atas
jasmani manusia, pasti manusia itu akan malas akibatnya jadi beban
Masyarakat.
2. Ghodob sifatnya takabur (sombong), Ria
(senang dipuji), tidak mau mengalah cari enaknya sendiri, buas (kejam),
pemeras (penindas), tidak kenal belas kasihan, tidak pakai
perhitungan, senang menjerumuskan orang lain untuk kepentingan
dirinya, dan sebagainya
→ Jadi apabila sifat ini menang (berkuasa) di atas
jasmani manusia, pasti manusia itu akan takabur (sombong), dan buas
(kejam), akibatnya kacaulah Masyarakat.
3. Natikoh
sifatnya tenang ( tentram), suka menerima nasihat, suka menerima
ilmu, suka kebijaksanaan adil pemurah (rohman-rohim).
→ jadi bila sifat ini menang (berkuasa) di atas jasmani manusia, Berbahagialah
Masyarakat.
اَلاِ نْسَنُ حَيَواَنٌ نَّتِقَةُ
Artinya: Manusia adalah hewan yang bernatiqoh
(cerdas) atau penimbang (lihat kitab mantik), sekiranya apabila manusia tidak
pandai menjaga dan memelihara Natiqohnya dari serangan musuhnya, yaitu Iblis,
maka manusia akan
terjerumus di jurang kehinaan, bahkan lebih rendah
lagi dari hewan. Tegasnya jiwa manusia yang telah dapat menguasai natiqohnya ,
maka akan tumbuh satu daya kekuatan
yang luar biasa atas jasmani manusia, bahkan ia
dapat mengatur soal- soal yang lain dari dirinya sendiri.
Misalnya : seorang yang sedang sakit, maka orang
yang telah memiliki kekuatan natiqohnya, maka doanya telah berkuasa atas jasmaninya.
Apabila ia berkehendak mencapai suatu ilmu orang-orang pandai, maka
dengan getaran- getaran jiwanya ia bermunajat (berdoa) kepada tuhannya, maka
dengan permohonanya itu datanglah ilmu yang dikehendakinya.
Dengan akibat kekuatan jiwa yang luar biasa ini,
maka perbuatan – perbuatan yang tersebut sering dikatakan orang suatu keajaiban
atau sering disebut, orang yang Berkaromah.
Maka sangatlah berbeda jiwa yang tersebut diatas, berbeda dengan
jiwa-jiwa yang ada pada orang biasa, perbedaanya yaitu :
1.
Apa – apa yang dilihat oleh orang –orang awam
(orang biasa) didalam mimpi, maka orang yang berjiwa kuat dapat melihat dalam
keadaan sadar dan jaga.
2.
Sementara orang – orang awam (orang biasa) hanya
ingin mempengaruhi jasmaninya sendiri dengan susah payah, maka orang yang
berjiwa kuat dapat menguasainya dengan sepontan.
3.
Jika Ilmu yang didapati oleh orang –orang awam
(orang biasa) dengan jalan belajar memakan waktu bertahun- tahun dengan kebulatan
dan keuletan, tetapi bagi orang yang berjiwa kuat datangnya ilmu dengan melalui
ilham dari Allah SWT.
Pembagian Macam - macam Dzikir (ingat kepada Allah)
1.
Dzikir lisan Yaitu Membacaا للهُ لآاِلهَ اِلاَّdi baca minimal 1000x setiap ada
kesempatan, dan meluangkan waktu, setelah melakukan shalat yang 5 waktu,
sehingga kita terjaga, dari aura kelalaian dan kelengahan, dzikir ini dapat
membunuh dan memperkecil kekuasaan nafsu Syahwat, sehingga akan timbul
kesadaran diri, dan sejatinya hidup.
2.
Dzikir qolbi (hati) Membaca اَ للهُ ---- ا للهُ di baca setiap detak jantung
berbunyi di dalam hati, sehingga kita selalu dalam pemeliharaan ingatan kepada
yang maha suci, dzikir ini dapat membunuh dan memperkecil kekuasaan nafsu Ghodob,
sehingga akan timbul kebersihan hati, dan memahami makna hidup yang
sesungguhnya.
3.
Dzikir Sir (Rahasia) Membaca هُوَ ---- اَ للهُ melalui nafas
هُوَ → menarik nafas dibaca (Huuuuu)
اَ للهُ → mengeluarkan
nafas ( Allaaaaah)
Keutamaan Dzikir
·
Dzikir merupakan kunci dan bumbu rahasia dalam
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä
(#râè0ø$# ©!$#
#[ø.Ï #ZÏVx.
ÇÍÊÈ
Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama Allah), zikir yang
sebanyak-banyaknya. .(QS. Al Ahzab : 41)
·
membaca kalimat – kalimat dzikir secara kontinue
(terus- menerus) dapat menenggelamkan kita dalam memasuki alam keIlahian dan
merasakan kefanaan (ketiadaan) hilang diri dalam kebesaran Allah swt.
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä
(#qè=äz÷$# Îû ÉOù=Åb¡9$#
Zp©ù!$2
wur
(#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$#
4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9
Arßtã
×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ
Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam (penyerahan total kepada
Allah) keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. Al Baqoroh : 208)
·
Tafaqur (merenung) adalah jalan menyadarkan diri akan sejumlah dosa- dosa yang pernah kita
lakukan.
cÎ)
úïÏ%©!$# (#öqs)¨?$#
#sÎ) öNåk¡¦tB
×#Í´¯»sÛ
z`ÏiB Ç`»sÜø¤±9$#
(#rã2xs? #sÎ*sù Nèd tbrçÅÇö7B ÇËÉÊÈ öNßgçRºuq÷zÎ)ur
öNåktXrßJt Îû ÄcÓxöø9$# ¢OèO
w
tbrçÅÇø)ã ÇËÉËÈ
Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka
ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
.(QS. Al Arof : 201)
·
kontemplasi (belajar mensucikan hati, dan
membersihkan jiwa, dari segala pikiran keindraan alam benda, menuju alam
kerohanian, agar tercapai Tajalli (merasakan kebesaran Ilahi di dalam jiwa /
hati, sehingga Allah tidak lagi dirasa jauh di langit yang tinggi di sana,
tetapi Allah dapat dirasakan keagunganya didalam jiwa pribadi
ôs%
yxn=øùr& `tB
$yg8©.y
ÇÒÈ ôs%ur z>%s{ `tB $yg9¢y
ÇÊÉÈ
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan
Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. .(QS. Asy syam : 9-10)
·
Fana yaitu hilang diri kedalam ingatan kepada
allah, merasuk dan tenggelam dalam Dzat Allah swt.
ä.ø$#ur /§
Îû Å¡øÿtR
%Yæ|Øn@ ZpxÿÅzur tbrßur Ìôgyfø9$#
z`ÏB
ÉAöqs)ø9$#
Íirßäóø9$$Î/ ÉA$|¹Fy$#ur wur
`ä3s? z`ÏiB tû,Î#Ïÿ»tóø9$#
ÇËÉÎÈ
Dan Ingatlahlah
(nama) Tuhannmu dalam hatimu (jiwamu) dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di
waktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.(QS. Al Arof : 205)
·
Fana adalah suatu tingkatan maqom manusia sufi,
yangmana jiwa dan rasanya melebur dalam keadaan Allah swt.
ö@è%
¨bÎ)
ÎAx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur
¬!
Éb>u tûüÏHs>»yèø9$#
ÇÊÏËÈ
Katakanlah:
Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. .(QS. Al An am :162)
·
Dzikir dapat membersihkan hati yang mengkarat
karena dosa-dosa yang telah lalu.
ö@è% yÏ$t7Ïè»t
tûïÏ%©!$# (#qèùuó r& #n?tã
öNÎgÅ¡àÿRr& w
(#qäÜuZø)s? `ÏB ÏpuH÷q§
«!$#
4 ¨bÎ)
©!$#
ãÏÿøót
z>qçR%!$#
$·èÏHsd
4 ¼çm¯RÎ) uqèd
âqàÿtóø9$# ãLìÏm§9$#
ÇÎÌÈ
Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az
zumar : 53)
·
Dzikir merupakan sarana gratis bebas tarif dalam
menghapus dosa-dosa yang pernah lalu
`tBur ö@yJ÷èt
#¹äþqß ÷rr& öNÎ=ôàt ¼çm|¡øÿtR ¢OèO
ÌÏÿøótGó¡o
©!$#
ÏÉft
©!$#
#Yqàÿxî
$VJÏm§
ÇÊÊÉÈ
Dan
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia
mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. An Nisa : 110)
·
Lakukanlah dzikir menyendiri sewaktu-waktu, karena
Allah senantiasa akan menyambut kita dengan kemesraan kasih sayangNya tanpa
batas.
$pkçJr'¯»t ߧøÿ¨Z9$# èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$#
ÇËÐÈ ûÓÉëÅ_ö$# 4n<Î)
Å7În/u ZpuÅÊ#u Zp¨ÅÊó£D
ÇËÑÈ Í?ä{÷$$sù
Îû Ï»t6Ïã
ÇËÒÈ Í?ä{÷$#ur
ÓÉL¨Zy_ ÇÌÉÈ
27.
Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam
jama'ah hamba-hamba-Ku,
30. masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS.
An Fajr : 27-30)
·
Duhai Allah Engkaulah jauh tak terhingga, dan
dekat tak teraba, engkaulah misteri agung yang membuat mabuk cinta, para
pecinta Ilahi menjadi Terfana
·
Semoga kita
menjadi orang yang di cucuri RahmatNya, karena Rahmat Allah lebih besar, dari
segala dosa- dosa yang kita lakukan, untuk itu, mumpung masih ada waktu dan kesempatan,
marilah kita mencapai Fitrah, yaitu kembali ke asal....... yakni Allah
SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar