Sabtu, 04 Februari 2012

Tasawuf oleh IIM AL IMRON, S.Pd.I

TASAWUF

  1. Pengertian Tasawuf
             Tasawuf adalah suatu wujud kehidupan kearah suci lahir batin yang dijalani oleh seorang suluk dan orang yang takwa dunia akhirat.
Ilmu tasawuf adalah ilmu mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin.
Tasawuf bukan gambaran- gambaran atau ilmu-ilmu tetapi ia adalah akhlak.
Sufi adalah orang yang suci jasmani dan rohaninya.

Syarat –syarat yang harus dipenuhi sufi
1.      Penuh harap kepada Allah
2.      Harapan akan berjumpa dengan hari akhir
3.      Selalu dzikir kepada Allah
4.      Menolak kelezatan syahwat
5.      Menghindari kehidupan mewah dan berfoya-foya

Mujahadah (kesungguhan )
1.      Persiapan mental yang tinggi
2.      Meyakini ajaran tasawuf dan ilmu Ma’rifat
3.      Melaksanakan Kholwat (menyendiri) pada suatu tempat yang sepi tanpa kebisingan agar mudah untuk berkonsentrasi

Ajaran tasawuf
  1. Sedikit bicara ( bicara seperlunya )
  2. Jangan banyak tertawa (berbahak bahak)
  3. Bersikap rendah hati (Tawadhu) dengan meremehkan diri (merasa kecil dihadapan Allah)
  4. Sabar tidak putus asa dan menjauhi dunia
  5. Mengasingkan diri (uzlah) dengan berkholwat dalam kesunyian serta perasaan syukur atas karunia Ilahi
  6. berbudi pekerti yang luhur (mulia)
  7. Bergaul dengan orang miskin
  8. Menghormati wali selain dari pada Allah SWT
  9. membiasakan lapar dan haus serta membiasakan bangun malam
  10. Banyak uzlah (mengasingkan diri) dan istigrok (merenung dalam dzikir)
   
Jalan yang ditempuh Tasawuf
1.      Tobat (kembali kepada Allah) dari kelalaian
2.      Al Waro yaitu meninggalkan segala yang didalamnya subhat atau keragu raguan dan meninggalkan kemewahan
3.      Zuhud ( dalam keduniaan membatasi keinginan )
4.      Fakir ( tidak meminta rizki, kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban  
5.      Sabar (tabah menderita tidak menunggu nunggu perolongan)
6.      Tawakal (menyerah kepada qodo (ketentuan) dan keputusan Allah
7.      Ridho yaitu tidak merasa pahit dan sakit setelah turunnya qodo dan qodar serta perasaan yang cinta yang menggelora diwaktu datangnya malapetaka
Kehidupan sufi
œ Membiasakan diri dalam keadaan lapar, karena dengan lapar ini dapat memutuskan jalannya syaiton melalui darah yang bersarang dalam hati dan dengan yang bersih dari godaan syaiton dapat menjadikan hati putih bersih dan memancarkan sinar Ilahi yng dapat mengarahakan pada kebaikan.
œ Banyak melaksanakan shalat malam, kaena dengan shalat malam ini akan membuahkan kita untuk mendekatkan diri pada Allah.
œ Tidak banyak perkata, karena dengan diam dan tidak berkata merupakan jalan keselamatan dan kewaspadaan.
œ Menyendiri untuk melakukan dzikir, dalam melaksanakan dzikir, kita harus mengkonsentrasikan lahir dan batin serta kita laksanakan dengan hati yang bersih.
œ Manusia bagi tuhan adalah meupakan mata dengan mata, dimana mata dapat melihat, melihat mata ini diibaratkan dengan pandangan hingga ia dinamakan manusia, dengan manusia tuhan memandang mahluk dengan kasih sayangnya, mausia itulah yang baru yang melimpah, yang berkekalan, yang abadi dan ia juga kalimah pemisah dan penghimpun dan jika tidak, tidaklah dhohir tuhan pada benda benda mahluk niscaya tidak ada sifat-sifat dan asmanya, dan manakala kita sudah kenal terhadapnya, kitapun mengenal dia (Allah) dan melalui Tajalinya (penampakan) kita mengenal alam semesta.     


    


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar